Minggu, 27 Maret 2011

Menunggu, kamu

Namanya Putri. Dia gadis yang cerdas, baik, cantik pula. Dia sedang menyukai seorang laki-laki bernama Ricky. Iya, laki-laki itu merupakan laki-laki yang sangat dipujanya. But did you know? Ricky sudah mempunyai seorang kekasih. Harus berbuat apalagi? Putri hanya bisa terus berharap atau mungkin melepas semua cinta yang dia punya. Ini sebuah pilihan yang tidak mudah.  Ketika kita sangat mencintai seseorang tetapi kita harus melepas cinta itu dan melupakannya? Its not easy! Tapi apa yang dilakukan Putri? Ya, Putri masih terus mempertahankan cintanya yang belum pasti itu.

Setiap hari Putri hanya bisa memandang Ricky dari jauh, terkadang dia menyaksikan pemandangan yang kurang menyenangkan disaat harus melihat Ricky bersama kekasihnya. Mungkin hal ini sudah biasa baginya. Ketika ia harus kuat menahan rasa cemburu yang menyakitkan hatinya. Atau mungkin ketika Putri harus menyaksikan conversation antara Ricky dan kekasihnya di twitter. Itu ngga mudah buat bertahan selama ini kan?!

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun dilaluinya dengan penuh lika liku tentang Ricky. Namun Putri masih bisa tersenyum. Tunggu dulu, akhir akhir ini perasaan Putri mulai berubah. Perasaan Putri tidak sepenuhnya lagi untuk Ricky. Dia mulai lelah dengan perasaannya. Mungkin karna dia telah menunggu selama kurang lebih 5 tahun. 5 tahun brooooh? Itu ngga sebentar!!!

Di saat cinta putri mulai pudar bahkan menghilang untuk Ricky, Ricky putus. Ricky mulai membuka hatinya untuk perempuan lain. Padahal saat ini perasaan Putri sudah hilang. Bagaimanakah akhir dari cerita ini? Mungkin kalian sudah bisa menebaknya. Oiya, satu lagi. Gue punya kata kata buat kalian. Read this yaa!

"Ketika cinta ini mulai pudar atau bahkan sudah menghilang dari hatiku. Aku takut, disaat itulah kamu baru bisa menerimaku dihatimu. Tapi, bukankah tidak menyenangkan dicintai dengan sisa sisa cinta yang masih melekat dihati? Karena aku pernah merasakannya.. Karena cinta mempunya titik kejenuhan, cinta tak mungkinn selamanya bertahan, apalagi jika cinta ini bertepuk sebelah tangan.."

Sabtu, 26 Maret 2011

Bertahan


Suatu hari ada seorang gadis sederhana. Dia tidak cantik, dia tidak menarik, bahkan dia tidak sempurna. Dia hanya manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan. Tetapi dia mempunyai sebuah impian yang sangat besar. Dia mengagumi seorang laki-laki tampan, rupawan bahkan hampir mendekati sempurna. Laki-laki itu mempunyai segalanya. Jauh berbeda dengan si gadis sederhana itu. Laki-laki itu merupakan alasan mengapa dia masih bertahan hidup sampai dengan detik ini. Dengan segala kenyataan yang tak mungkin akan mewujudkan impiannya yang sangat besar itu. Permasalahannya di sini yaitu bagaimana membuat laki-laki itu jatuh cinta kepadanya dengan segala kekurangan yang dimilikinya untuk menarik perhatian laki-laki itu? Apakah gadis itu akan menyerah begitu saja? Apakah dia mampu meleburkan jarak diantara mereka? Andaikan kisah ini layaknya sinetron sinetron yang ditayangkan di stasiun televisi favorit anda, yang sudah bisa ditebak bagaimana akhirnya. Tetapi ini kisahku. Akulah si gadis sederhana itu. Dan laki-laki itu adalah seseorang yang sangat berarti dalam hidupku. Aku mencintainya dari hati. Rasa ini muncul begitu cepat. Tumbuh menjadi sebuah ketulusan dan kesucian yang sangat mendalam. Melekat di dalam jiwa.

Tuhan.. Aku hanya ingin dia mengerti tentang rasa ini. Aku ingin dia mengerti tentang ketulusan ini. Aku ingin dia tau bahwa selama ini masih ada orang yang sangat mencintainya..
Tuhan.. Aku tidak melihatnya dari fisik. Aku tidak melihatnya dari materi. Tetapi mengapa hati ini mengatakan bahwa dia berbeda..
Tuhan.. Aku tidak mengharapkan dia juga mempunyai rasa yang sama denganku. Aku tidak berharap dia akan mencintaiku kelak. Aku juga tidak akan memaksanya untuk melakukan itu..
Tuhan.. Jikalau saat ini aku mengetahui isi hatinya, mungkin sekarang aku tau apa yang harus aku lakukan untuknya. Apakah aku harus terus mempertahankan rasa ini dan tetap mencintainya, atau aku harus berhenti mencintainya dan harus melupakannya detik ini juga..
Tuhan.. Kalau bukan karena Kau yang menguatkanku dan juga karena cinta ini yang membuat aku bertahan, mungkin sekarang aku telah rapuh. Atau mungkin sekarang aku telah berpaling ke lain hati.

Sabtu, 12 Maret 2011

PHP ( jilid 1 )

Repost from dwitasaridwita :)

Aku mulai mencintaimu, mulai membiasakan diri akan kehadiranmu, dan mulai percaya yang ku rasakan adalah cinta. Setiap kau sapa aku, setiap kau peluk aku, setiap tatap matamu, semua mampu menyentuh hati terdalamku. 

Tapi pada akhirnya aku sadar, aku hanyalah tempatmu meletakkan kecemasan. Aku hanyalah persinggahan, ketika kamu lelah untuk berjalan. Betapa bodohnya aku bisa begitu mencintai seseorang yang bahkan meletakkan hatinya pada banyak wanita.

Dulu, aku mencoba menutup telinga saat mendengar perkataan orang tentangmu, pada setiap bisikan yang mengatakan kamu tidak baik, kamu selalu melompat dari satu hubungan ke hubungan lain, berpindah dari satu pelukan ke pelukan lain, dan memberi hati pada banyak orang. Aku tak pernah mempercayai itu, dan kebodohanku semakin lengkap, ketika nyatanya kamu memang seperti yang mereka katakan dulu.

Aku tak menyangka jika pria yang begitu halus membisikkan cinta, begitu manis mengucapkan rindu, dan begitu mudah berkata sayang adalah orang yang harusnya dari awal tidak ku percayai. Bahkan kamu tak menyadari bahwa aku begitu tergoda akan kehadiranmu. Kamu tak sadar betapa aku inginkan sebuah kejelasan. Kamu tak paham betapa cinta mulai mengetuk pintu hatiku.

Sungguh bodoh!
Mengapa aku menjatuhkan air mata untuk kamu yang pernah berpura-pura menangisiku?
Apa yang bisa kau anggap lucu dari perasaan ini?
Mengapa kau begitu mudah menjadikan perasaanku sebagai candaan yang bisa membuatmu tertawa?
Seandainya semua bisa kembali seperti dulu lagi. Seandainya rangkul pelukmu masih sehangat yang kurasakan. Mungkin aku tak akan sesedih ini, tak akan seberantakan ini, dan tak akan segila ini. 

Kalau kau ingin pergi, tentu akan ku persilahkan. Tapi, berjanjilah padaku; Setelah ini, pergilah temui ibumu dan cintai beliau dengan ketulusan, sehingga kau bisa belajar mencintai wanita lain dengan ketulusan yang sama. Katakan padaku, kau akan menganggap kata sayang adalah kata yang sakral, sehingga tak akan kamu ucapkan hanya untuk menyakiti perasaan seorang wanita.

Berjanjilah padaku, setelah ini kau akan benar-benar pergi, mencari wanita baru untuk kau beri kebahagiaan, bukan tangisan. Tapi, jika kamu tak mampu melalukan semua itu maka kembalilah, dan akan ku biarkan kau menyakitiku lagi.

Terimakasih untuk tawa yang kau titipkan pada setiap candaanmu diujung malam. Sekarang, aku sadar betapa sosok yang pernah membuatku tertawa paling kencang adalah pria yang membuatku menangis semalaman.