Minggu, 21 Februari 2010

Kepingan Cinta Lalu

Aku telah melangkah melewati beribu-ribu jarak, beribu-ribu hari, membawa ruang kosong di hatiku.
Cinta telah kutitipkan pada masa lalu, tetapi aku masih menyimpan sehela harapan masa depan bersamamu.
Aku masih ingat hangat jemarimu di pipiku, aku juga masih ingat senyuman yang pernah kau berikan padaku.
Membawakan getar hidup yang hilang bersama langkahmu yang menjauh.
Lalu hari ini, kau tiba-tiba berdiri di hadapanku, menatapku lekat, seolah membiarkanku membaca gurat-gurat kisah yang selalu kau sembunyikan dariku.
Aku hanyut dalam diam, seketika mengulang kembali sebuah kisah cinta dalam benakku.
Kali ini, apakah hanya cinta yang kau bawakan untukku?
Apakah kau berharap aku akan menyambutmu dalam peluk hangat dan isak penuh keharuan?
Tapi aku takut cinta yang terlihat seperti pelangi ini hanyalah sebuah ilusi belaka.
Dan aku khawatir ketika mendapatimu hanya terdiam.
Apakah kau mulai ragu dengan cinta? Cinta yang kau bawakan kembali untukku?
Andai aku bisa mengulang waktu, aku tidak ingin terpisah darimu dengan berbagai alasan karena hati ini sudah terpaut padamu.
Hingga saat ini, aku masih tidak bisa melepaskan bayangmu dari ingatanku, juga dari kepedihan hatiku yang paling dalam.
Kita memang tidak lama, bahkan kita tidak memiliki kisah cinta seperti halnya pasangan yang lain.
Tetapi ternyata kita sanggup saling menyakiti hati kita masing-masing. Sangat dalam!
Namamu tak pernah hilang dari diriku sejak aku bernapas dan akan tetap ada hingga aku sudah tidak sanggup lagi bernapas.
Sentuhanmu tidak akan pernah meninggalkan ragaku serta senyummu tidak akan pernah aku hapus dari ingatanku sejak terakhir kita bertemu atau berkomunikasi.
Aku masih memeluknya erat, merasakan hangatnya dirimu.
Bahkan pesan singkat dari awal kita bertemu hingga terakhir kita berpisah masih tersimpan rapih di dalam inbox diponselku.
Dan kini, jika aku mengatakan bahwa aku telah move on atau telah melupakan semua hal tentang dirimu dan segala yang pernah terjadi di antara kita, itu adalah kebohongan terbesar yang pernah aku lakukan dalam hidupku.
Bagiku, kamu dan segala yang pernah terjadi di antara kita bukanlah seperti tulisan di atas pasir yang akan terhapus ketika ombak menerjang.
Kamu dan kisah ini sudah terpahat sangat mendalam di hatiku.
Bagiku, kamu adalah mentari dan udara yang akan selalu aku butuhkan dalam hidupku.
Bagiku, kamu adalah satu satunya alasan mengapa sampai saat ini aku masih sendiri.
I still love you