Sabtu, 12 April 2014

Alasan terkuatku saat ini: Kamu

Lukaku belum kering..
Hatiku masih basah..
Rasaku masih ada..
Perasaanku belum hilang..
Cintaku masih sama..
Masih tersimpan dan tertata rapih disini..
Rindu ini masih untukmu..
Masih menyiksa batinku..
Hati ini masih menggenggam erat semuanya..
Mengingat dan merekam semuanya dengan jelas..
Tak satupun momen indah yang pernah kamu berikan untukku yang aku lupakan..
Semuanya masih berada disini..
Disini.. Di hati dan relungku yang paling dalam..

Ingin rasanya melupakanmu sedetik saja..
Ingin rasanya melepas bayangmu semenit saja..
Ingin rasanya menjauh darimu sebentar saja....
Tapi tak bisa....
Semakin aku diam..
Semakin beru
saha melepasmu..
Semakin bayangmu melekat erat..
Semakin ingin menjauh..
Semakin kamu menarikku kembali..
Sungguh... aku tak mampu..
Tak bisa untuk melupakanmu..
Disaat apapun aku..
Dalam diamku.... dalam diammu..
Seperti saat ini....
Resah jiwaku tanpamu..
Gelisah hatiku tanpa aksaramu..
Hanya bisa menunggu..
Menunggu hadirmu kembali..

Bertahun tahun kamu menghilang..
Bertahun tahun pula aku masih bertahan..
Berharap semua yang pernah kamu berikan akan terulang kembali..
Bertahun tahun aku mencoba menghubungimu..
Berharap kamu masih ingat sedikit saja tentang aku..
Berharap kamu akan menghubungi aku lagi..
Bertahun tahun aku menunggu..
Bertahun tahun aku sendiri..
Bertahun tahun aku masih menyimpan semua tentang kamu..

Ulang tahun mu ke-14, aku tau..
Ulang tahun mu ke-15, aku ingat..
Ulang tahun mu ke-16, aku tidak lupa..
Ulang tahun mu ke-17, aku tau, ingat dan tidak akan pernah melupakannya..
Setiap tahun aku selalu berusaha menyempatkan, meluangkan waktu dan tenaga ku hanya demi bisa mengucapkan, memberi hadiah dan merayakan momen indah dalam hidupmu..
Namun apakah kamu sedikitpun ingat tentang aku?
Tentang ulang tahun ku?
Tentang semua yang terjadi denganku?
Tentu tidak!
Kamu selalu jadi kebanggaanku dan selalu menjadi nomer 3 dihatiku (nomer 1 Allah, 2 keluarga)
Tapi pernahkah aku menjadi sama seperti kamu dihatiku?
Pernahkah sedikitpun kamu memikirkanku?
Ah mustahil!

Sayang, percayalah!
Hatiku tak pernah dusta..
Percayalah bahwa hati ini masih utuh..
Rasa cintaku masih sempurna untukmu..
Sayang, kiranya berapa lama lagi aku harus menunggu?
Harus berapa lama lagi aku menyakiti hatiku sendiri demi menahan pahit semua ini?
Harus berapa lama lagi aku mengalah?
Harus berapa lama lagi aku berdusta?
Sementara kamu hanya bisa membuat jarak ini semakin lama semakin terasa..

Sayang, mungkin aku harus mengakui sesuatu..
Aku bukan yang pertama..
Namun aku juga bukan yang utama..
Bahkan akupun tidak sempurna..
Aku tidak berharga..
Kamu istimewa.. 
Kamu sempurna..
Kamu mempunyai segalanya..
Kita itu sangat berbeda..
Kamu terlalu indah untuk aku yang biasa..
Tapi bukankah perbedaan itu indah?
Aku harap perbedaan ini tidak membuat aku lelah untuk mencintaimu..
Aku harap perbedaan ini selalu membuat aku bertahan..
Berusaha untuk meleburkan perbedaan ini.. 
Menjadi sebuah keutuhan yang aku inginkan selama ini..
Jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan,
Izinkan aku untuk membuat kesalahan itu sekali dalam hidupku..
Dan jika mencintaimu adalah pilihan,
Izinkan aku untuk memilih itu dalam hidupku..
Dan izinkan aku pula untuk memiliki mu satu kali dalam hidupku..
Merasakan bagaimana dicintai oleh seseorang yang kita cintai..

Sayang, percayalah!
Jika ada seseorang yang mencintaimu lebih dari aku, aku akan sangat senang dan bahagia..
Tapi percayalah satu hal..
Jika sampai saat ini aku masih sendiri..
Satu satunya alasan terkuatku adalah: karena kamu…
It's always been you, ontaku

Sabtu, 15 Februari 2014

Untuk satu satunya orang yang sampai saat ini belum sempat aku miliki

Suatu hari dalam hidupku, kau dan aku bertemu..
Masih jelas diingatanku sosokmu yang memukauku..
Lidahku jadi kelu, mulutku terkatup rapat karena malu..
Setiap malam bayangmu selalu menari-nari dalam benakku..
Ada sejuta alasan mengapa aku begitu memujamu..
Senyumanmu dalam sekejab menghangatkan hariku.. 
Kau menyinari relung gelap hatiku..
Kau satu-satunya orang yang ingin kurengkuh..
Kau yang bertanggung jawab atas segala rinduku..
Kau adalah yang teristimewa bagiku..
Tanda-tandanya sudah sangat jelas, aku menyukaimu..
Jatuh cinta padamu begitu menyenangkan..
Seperti meringkuk dalam selimut hangat pada malam yang hujan..
Seperti menemukan kepingan terakhir puzzle yang sedang kau susun..
Cinta ini sudah berada tepat ditempat yang seharusnya, diruang hatiku..
Aku ingin kau tahu, diam-diam, aku selalu menitipkan sejuta harapan kepada beribu-ribu rintik hujan.
Aku ingin hari depanku selalu bersamamu..
Tetapi, bagaimana caranya untuk mendekatimu?
Kau begitu jauh, sulit untuk ku raih..
Aku tak ingin membiarkan diriku jatuh cinta pada seseorang yang tak bisa kumiliki..
Kau adalah musuh bagi hatiku..
Yang membuat aku waspada dan tergesa gesa untuk membentengi diri agar tak terpikat lagi pada pesonamu..
Tapi kau terus memaksa masuk..
Aku memang bertekad untuk menjauhimu..
Tetapi jantungku ternyata tak cukup kuat untuk membendung setiap debaran yang tercipta karena dirimu..
Aku terlanjur menerjunkan diri ke dalam api cintamu..
Terbakar bersama cinta yang kelak juga akan membungihanguskan kebahagiaanku..
Aku nekat...
Mengambil resiko terluka lagi..
Dan kali ini karenamu..
Tak tahukah kau seperih apa perasaan hati yang tak terbalas?
Menanti sesuatu yang tak kunjung datang?
Terkadang, lelah menyuruhku untuk menyerah..
Memintaku untuk berhenti melakukan perbuatan sia-sia dan mulai mencari cinta baru..
Namun, bagaimana mungkin aku sanggup melakukannya?
Jika semua tentangmu mengikap seperti bayangan yang menempel erat di bawah kakiku..
Dan bagaimana pula caranya membakar habis semua rindu yang bertahun-tahun mengendap dihatiku?